Hidung terbakar: 6 penyebab utama dan apa yang harus dilakukan

Rasa panas pada hidung bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan iklim, rinitis alergi, sinusitis, bahkan menopause. Hidung yang terbakar biasanya tidak serius, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang tersebut. Selain itu, jika sensasi terbakar disertai demam, pusing atau mimisan, dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter, agar diagnosis yang benar dapat ditegakkan.

Hidung bertanggung jawab untuk memanaskan dan menyaring udara, mencegah masuknya mikroorganisme dan zat pencemar, seperti debu misalnya. Dengan demikian, hidung berhubungan dengan salah satu penghalang pertahanan organisme, namun beberapa situasi dapat mengeringkan mukosa hidung dan menyebabkan sensasi terbakar atau terbakar. 6 penyebab utama mimisan di hidung adalah:

Hidung terbakar: 6 penyebab utama dan apa yang harus dilakukan

1. Perubahan iklim

Cuaca kering adalah penyebab utama hidung terbakar. Itu karena udara yang terlalu panas atau kering mengeringkan saluran udara, yang membuat orang tersebut merasakan hidungnya terbakar saat bernapas, misalnya.

Selain cuaca kering, terpapar AC dalam waktu lama bisa mengeringkan mukosa dan menyebabkan hidung terbakar. 

Yang harus dilakukan: Salah satu cara untuk menghindari hidung terasa panas akibat cuaca kering adalah dengan menempatkan semangkuk air di dalam ruangan, karena membantu membuat udara sedikit lembap. Selain itu, penting untuk minum banyak air dan mencuci hidung dengan larutan garam 0,9%. Lihat cara mencuci hidung.

2. Rinitis alergi

Rinitis alergi adalah peradangan pada mukosa hidung yang disebabkan oleh adanya zat yang mengiritasi, seperti debu, serbuk sari, bulu atau bulu hewan, parfum atau disinfektan, misalnya. Zat tersebut menyebabkan iritasi pada mukosa, berujung pada pilek dan gatal, serta menimbulkan sensasi terbakar. Cari tahu apa yang menyebabkan rinitis alergi dan bagaimana pengobatan dilakukan.

Yang harus dilakukan: Untuk menghindari rinitis alergi, penting untuk membersihkan rumah secara menyeluruh, mengidentifikasi agen penyebab alergi dan menghindarinya. Pada kasus yang lebih parah, ahli alergi dapat merekomendasikan penggunaan obat antihistamin atau vaksin anti alergi.

3. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada sinus hidung yang ditandai dengan sakit kepala, rasa berat di wajah, hidung meler, dan akibatnya, hidung terasa panas. Sinusitis dapat disebabkan oleh virus dari genus Influenzae dan bakteri, dan penting untuk mengidentifikasi agen penularnya agar pengobatan yang ditetapkan oleh dokter efektif.

Apa yang harus dilakukan:  Pengobatan untuk sinusitis ditentukan oleh dokter menurut penyebabnya: antibiotik, bila disebabkan oleh bakteri, atau anti flu, bila disebabkan oleh virus. Selain itu, dekongestan hidung bisa digunakan untuk meredakan rasa berat di kepala. Pahami apa itu sinusitis dan cara mengobatinya.

4. Flu dan pilek

Baik flu maupun pilek dapat menyebabkan hidung terasa panas, karena adanya iritasi pada mukosa akibat adanya virus di saluran napas, bersin dan pilek. Ketahui perbedaan antara flu dan pilek.

Yang harus dilakukan: Untuk memerangi flu dan pilek, mungkin diindikasikan untuk minum obat untuk meredakan gejala, seperti Paracetamol, selain minum banyak cairan, seperti jus dan air.

Hidung terbakar: 6 penyebab utama dan apa yang harus dilakukan

5. Obat-obatan

Beberapa obat memiliki efek samping kekeringan pada mukosa hidung, seperti semprotan hidung atau dekongestan. Beberapa semprotan memiliki zat yang dapat mengiritasi hidung, yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, misalnya.

Yang harus dilakukan: Jika sensasi terbakar di hidung terkait dengan penggunaan obat, penting untuk pergi ke dokter agar obat ditangguhkan dan diganti. Dalam kasus dekongestan hidung, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan dekongestan yang tidak memiliki bahan kimia yang menyebabkan iritasi.

6. Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh peradangan berbagai kelenjar di tubuh, menyebabkan kekeringan pada mulut, mata dan, lebih jarang, hidung. Lihat cara mengidentifikasi dan mendiagnosis sindrom Sjogren.

Yang harus dilakukan: Segera setelah gejala muncul, seperti mulut kering, sulit menelan, kesulitan berbicara, mata kering dan kepekaan terhadap cahaya, penting untuk berkonsultasi dengan ahli reumatologi untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan.

Kapan harus pergi ke dokter

Dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter bila rasa terbakar di hidung berlangsung lebih dari seminggu dan bila muncul gejala lain, seperti:

  • Sulit bernafas;
  • Sakit kepala;
  • Sakit tenggorokan;
  • Pendarahan hidung;
  • Pingsan;
  • Pusing;
  • Demam.

Selain itu, jika terjadi kekeringan pada selaput lendir, seperti pada mulut, mata dan alat kelamin, penting untuk berkonsultasi ke dokter, karena bisa jadi penyakit yang lebih serius, seperti sindrom Sjogren, misalnya.