Anoksia serebral: apa itu, gejala dan bagaimana pengobatan dilakukan

Anoksia serebral adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kekurangan oksigen di otak, yang dapat menyebabkan kematian neuron dan mengakibatkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki. Anoksia dapat terjadi karena pendarahan atau henti napas, misalnya, dan semakin lama otak tidak mendapatkan oksigen, semakin serius konsekuensinya.

Tingkat keparahan cedera juga terkait dengan bagian otak yang tidak memiliki suplai oksigen. Karena sistem saraf pusat hampir tidak beregenerasi, lesi mungkin permanen.

Anoksia serebral: apa itu, gejala dan bagaimana pengobatan dilakukan

Gejala anoksia serebral

Karena kekurangan oksigen di otak, sel-sel saraf mulai mati, yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki, yang dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian otak. Semakin lama otak tidak mendapatkan oksigen, semakin buruk konsekuensinya. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai tanda-tanda indikatif anoksia serebral:

  • Peningkatan detak jantung;
  • Sulit bernafas;
  • Hilang kesadaran;
  • Pusing;
  • Kebingungan mental;
  • Pewarnaan biru pada bibir atau kuku;
  • Gemetar;
  • Ketidaksadaran.

Anoksia serebral dapat terjadi segera setelah lahir, menjadi salah satu penyebab utama asfiksia neonatal. Kekurangan oksigen di otak juga bisa terjadi pada orang lanjut usia, terutama mereka yang berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke. Lihat cara mengidentifikasi dan mengobati stroke.

Bagaimana pengobatannya dilakukan

Tujuan utama pengobatan anoksia serebral adalah mengembalikan kadar oksigen di otak. Selain itu, beberapa penelitian dengan sel induk embrionik telah dilakukan dan mengklaim bahwa dimungkinkan untuk membalikkan beberapa konsekuensi dari anoksia serebral, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk terapi sel induk embrionik sebagai alternatif untuk jenis kondisi ini. Lihat bagaimana pengobatan dengan sel induk dilakukan.