Kelemahan di kaki: 7 penyebab utama dan apa yang harus dilakukan

Kelemahan pada tungkai umumnya bukan pertanda adanya masalah yang serius, dan dapat terjadi karena alasan sederhana, seperti latihan fisik yang intens atau sirkulasi yang buruk pada tungkai, misalnya.

Namun, dalam beberapa kasus, terutama jika kelemahan ini berlanjut dalam waktu yang lama, semakin parah atau mempersulit tugas sehari-hari, hal ini dapat menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius, yang harus ditangani secepatnya.

Kelemahan di kaki: 7 penyebab utama dan apa yang harus dilakukan

Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab kelemahan pada kaki adalah:

1. Latihan fisik yang intens

Salah satu penyebab paling umum dari munculnya kelemahan pada tungkai adalah latihan fisik, terutama pada orang yang tidak terbiasa melatih tungkai misalnya. Kelemahan ini mungkin muncul tepat setelah latihan, tetapi cenderung membaik setelah beberapa menit.

Pada hari-hari berikutnya, kelemahan tersebut mungkin saja muncul kembali untuk beberapa periode, disertai dengan nyeri otot, yang menandakan adanya keausan otot, namun membaik secara alami setelah 2 hingga 3 hari.

Apa yang harus dilakukan: dalam banyak kasus, hanya disarankan untuk beristirahat dan memijat otot-otot kaki untuk meredakan ketidaknyamanan dan membantu pemulihan otot. Namun, jika rasa sakitnya sangat parah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter umum untuk mulai menggunakan antiradang, misalnya. Lihat lebih banyak cara untuk meredakan nyeri dan kelemahan otot.

2. Sirkulasi darah yang buruk

Kondisi lain yang relatif umum yang dapat menyebabkan kelemahan pada kaki adalah sirkulasi darah yang buruk, yang cenderung lebih umum terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun atau berdiri dalam waktu lama.

Selain kelemahan, tanda dan gejala lain, seperti kaki dingin, bengkak pada tungkai dan kaki, kulit kering, dan munculnya varises, misalnya, sering terjadi.

Yang harus dilakukan: Cara yang baik untuk meningkatkan sirkulasi darah di kaki Anda adalah dengan mengenakan stoking kompresi di siang hari, terutama saat Anda harus berdiri dalam waktu lama. Selain itu, mengangkat kaki di penghujung hari dan berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, juga membantu meringankan masalah tersebut. Cari tahu cara lain untuk meredakan sirkulasi yang buruk.

3. Polineuropati perifer

Polineuropati perifer ditandai dengan kerusakan parah pada saraf tepi, bertanggung jawab untuk mentransmisikan informasi antara otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh, menyebabkan gejala seperti kelemahan pada tungkai, kesemutan dan nyeri yang terus-menerus.

Biasanya penyakit ini merupakan konsekuensi dari suatu komplikasi, seperti diabetes, terpapar zat beracun atau infeksi, misalnya.

Apa yang harus dilakukan: Pengobatan terdiri dari mengatasi penyebab kerusakan saraf. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu untuk terus menggunakan obat-obatan untuk mengontrol gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

4. Disk hernia

Diskus yang mengalami hernia ditandai dengan penonjolan pada diskus intervertebralis, yang dapat menyebabkan rasa lemas pada kaki. Selain itu, gejala lain bisa muncul, seperti sakit punggung yang bisa menjalar ke bokong atau tungkai, sulit bergerak dan mati rasa, rasa terbakar atau kesemutan di punggung, bokong atau kaki.

Yang harus dilakukan: Perawatan dapat dilakukan dengan pengobatan, fisioterapi atau pembedahan, tergantung pada tingkat keparahannya. Pahami bagaimana seharusnya perawatan untuk hernia diskus.

Kelemahan di kaki: 7 penyebab utama dan apa yang harus dilakukan

5. Stroke

Stroke, atau stroke, ditandai dengan gangguan aliran darah secara tiba-tiba ke beberapa bagian otak, yang dapat menyebabkan munculnya kelemahan pada anggota tubuh dan gejala seperti kelumpuhan bagian tubuh, sulit berbicara, pingsan, pusing. dan sakit kepala, tergantung pada situs yang terpengaruh.

Yang harus dilakukan: Kedua kondisi tersebut harus segera ditangani, karena dapat meninggalkan gejala sisa, seperti kesulitan berbicara atau bergerak. Selain itu, tindakan preventif juga sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke, seperti makan makanan yang seimbang, olahraga teratur serta menghindari tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau trigliserida dan diabetes.

Pelajari lebih lanjut tentang perawatan stroke.

6. Sindrom Guillain-Barré

Sindrom Guillain-Barré ditandai dengan penyakit autoimun yang parah, di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf, menyebabkan peradangan pada saraf dan, akibatnya, kelemahan tungkai dan kelumpuhan otot, yang bisa berakibat fatal.

Yang harus dilakukan: Perawatan dilakukan di rumah sakit, menggunakan teknik yang disebut plasmapheresis, di mana darah dikeluarkan dari tubuh, disaring untuk mengeluarkan zat penyebab penyakit, dan kemudian dikembalikan ke tubuh. Bagian kedua dari pengobatan terdiri dari penyuntikan imunoglobulin dosis tinggi terhadap antibodi yang menyerang saraf, mengurangi peradangan dan penghancuran selubung mielin.

7. Sklerosis multipel

Sklerosis multipel adalah penyakit autoimun kronis di mana sistem kekebalan menyerang tubuh itu sendiri, menyebabkan degradasi selubung mielin yang melapisi neuron, membahayakan fungsi sistem saraf.

Beberapa gejala yang mungkin timbul adalah kelemahan pada lengan dan tungkai atau sulit berjalan, kesulitan mengkoordinasikan gerakan dan menahan kencing atau tinja, hilang ingatan atau sulit berkonsentrasi, sulit melihat atau penglihatan kabur.

Apa yang harus dilakukan: Perawatan multiple sclerosis terdiri dari penggunaan obat-obatan dan sesi terapi fisik. Pelajari lebih lanjut tentang pengobatan multiple sclerosis.

Selain itu, penyakit lain yang bisa menyebabkan kelemahan pada kaki misalnya penyakit Parkinson, Myasthenia gravis atau cedera tulang belakang misalnya.