Apa itu spondyloarthrosis serviks dan cara mengobatinya

Spondyloarthrosis serviks adalah jenis arthrosis yang mempengaruhi persendian tulang belakang di daerah leher, yang menyebabkan gejala seperti nyeri di leher yang menjalar ke lengan, pusing atau sering tinnitus.

Masalah tulang belakang ini harus didiagnosis oleh ahli ortopedi dan pengobatan biasanya dilakukan dengan fisioterapi dan penggunaan obat anti inflamasi, yang dapat diminum dalam bentuk pil atau diberikan langsung ke tulang belakang melalui suntikan.

Apa itu spondyloarthrosis serviks dan cara mengobatinya

Gejala utama

Gejala spondyloarthrosis serviks yang paling umum meliputi:

  • Nyeri konstan di leher yang bisa menjalar ke 1 atau 2 lengan;
  • Kesulitan menggerakkan leher;
  • Sensasi kesemutan di leher, bahu, dan lengan;
  • Pusing saat memutar kepala dengan cepat;
  • Perasaan "pasir" di dalam tulang belakang di area leher;
  • Sering berdenging di telinga.

Beberapa gejala ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah lain pada tulang belakang, seperti hernia serviks, misalnya, dan untuk alasan ini seseorang harus selalu berkonsultasi dengan ahli ortopedi untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan yang paling tepat. Lihat gejala herniasi diskus yang paling umum.

Bagaimana cara memastikan diagnosis

Spondyloarthrosis serviks biasanya didiagnosis oleh ahli ortopedi melalui pemeriksaan fisik dan berbagai tes seperti sinar-X, magnetic resonance imaging, Doppler atau computed tomography, misalnya.

Bagaimana pengobatannya

Pengobatan spondyloarthrosis serviks biasanya dilakukan dengan analgesik dan obat anti inflamasi, seperti Diklofenak, selama kurang lebih 10 hari dan sesi fisioterapi, untuk meredakan peradangan pada persendian.

Namun, jika ketidaknyamanan tidak kunjung membaik, dokter mungkin merekomendasikan suntikan obat anti-inflamasi pada sendi yang terkena dan, dalam kasus yang paling parah, operasi. Lihat juga beberapa cara alami untuk meredakan nyeri leher.

Fisioterapi untuk spondyloarthrosis

Sesi fisioterapi untuk spondyloarthrosis serviks harus dilakukan sekitar 5 kali seminggu, berlangsung sekitar 45 menit. Fisioterapis harus menilai kebutuhan pasien dan menguraikan rencana terapeutik dengan tujuan jangka pendek dan menengah.

Perawatan fisioterapis untuk jenis lesi serviks ini dapat mencakup penggunaan perangkat seperti ultrasound, TENS, arus mikro, dan laser, misalnya. Selain itu, pasien dapat memanfaatkan penggunaan kantong air hangat yang harus digunakan beberapa kali sehari selama kurang lebih 20 menit setiap kali.

Bahkan jika pembedahan diperlukan, tetap penting untuk melakukan sesi fisioterapi pada periode pasca operasi untuk memastikan mobilitas leher yang baik dan menghindari postur yang tidak tepat.