Benjolan di kepala: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan

Benjolan di kepala biasanya tidak terlalu parah dan dapat diobati dengan mudah, seringkali hanya dengan obat untuk menghilangkan rasa sakit dan mengamati perkembangan benjolan. Namun, jika diketahui ada lebih banyak benjolan atau ada peningkatan ukuran, penting untuk mencari bantuan medis, karena ini bisa berarti kondisi yang lebih serius yang perawatannya lebih spesifik, seperti infeksi atau kanker, misalnya.

Adanya benjolan di kepala biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa menimbulkan banyak ketidaknyamanan, terutama saat menyisir rambut misalnya, yang bisa menjadi tindakan yang sangat menyakitkan. 

Munculnya benjolan bisa disebabkan oleh beberapa situasi, seperti dermatitis seboroik, kista sebasea bahkan urtikaria, diagnosis dibuat oleh dokter kulit berdasarkan pengamatan benjolan dan ciri-ciri kulit kepala. Penyebab utama terjadinya benjolan di kepala adalah:

Benjolan di kepala: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan

1. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah penyebab paling umum dari benjolan di kepala dan ditandai dengan kerak kuning atau keputihan yang tebal di kulit kepala yang biasanya terasa gatal. Area di sekitar benjolan biasanya lembut dan nyeri saat disentuh. Pahami apa itu dermatitis seboroik dan cara perawatan di rumah dilakukan.

Yang harus dilakukan: Biasanya, perawatan yang direkomendasikan oleh dokter kulit mencakup penggunaan sampo atau salep yang mengandung antijamur atau kortikosteroid, selain indikasi seringnya mencuci kepala dan tidak menggunakan gel, tutup atau hairspray. Pelajari lebih lanjut tentang pengobatan dermatitis seboroik.

2. Pukul kepala

Biasanya pukulan di kepala menyebabkan benjolan, yang menandakan bahwa tubuh sedang berusaha untuk pulih dari cedera. Cedera yang lebih traumatis, seperti yang terjadi akibat kecelakaan mobil, misalnya, menyebabkan munculnya benjolan dan pendarahan yang lebih besar dan lebih menyakitkan. Cari tahu apa jenis perdarahan otak itu.

Yang harus dilakukan: Setelah terjadi pukulan di kepala, penting untuk pergi ke keadaan darurat medis agar Anda dapat melakukan tes pencitraan yang memungkinkan Anda untuk melihat tengkorak dan mendeteksi tanda-tanda perdarahan misalnya. Namun, benjolan yang muncul di kepala setelah stroke umumnya tidak berisiko dan hilang setelah beberapa hari. 

3. Kista sebasea

Kista sebasea di kepala berhubungan dengan benjolan berisi cairan yang muncul akibat penyumbatan pori-pori dengan kotoran, debu, atau minyak alami dari kulit dan rambut. Adanya kista di kepala bisa menimbulkan rasa sakit saat orang tersebut mencuci atau menyisir rambut, misalnya. Lihat cara mengidentifikasi kista sebaceous.

Yang harus dilakukan: Perawatan kista sebasea biasanya dilakukan melalui pembedahan dan, meskipun dalam banyak kasus jinak, sebagian kista dikirim ke laboratorium untuk dilakukan biopsi.

4. Folikulitis

Folikulitis pada kulit kepala memang sulit terjadi, namun bisa disebabkan oleh berkembangnya jamur atau bakteri di akar rambut sehingga menimbulkan munculnya benjolan. Dalam kasus yang lebih parah, mungkin ada rambut rontok di wilayah tersebut, yang disebut folikulitis dekalsvasi atau diseksi. Pelajari lebih lanjut tentang folikulitis.

Yang harus dilakukan:  pengobatan folikulitis pada kulit kepala dapat dilakukan dengan penggunaan sampo antijamur, seperti Ketoconazole, atau aplikasi atau minum antibiotik, seperti Mupirocin atau Cephalexin, sesuai petunjuk dokter kulit dan agen penyebab folikulitis .

Benjolan di kepala: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan

5. gatal-gatal

Urtikaria adalah reaksi alergi yang biasanya menyerang kulit, dengan bintik merah yang gatal dan membengkak. Namun gejala urtikaria juga bisa terlihat di kepala, lewat munculnya benjolan kecil yang biasanya banyak gatal.

Apa yang harus dilakukan: Perawatan urtikaria dilakukan sesuai dengan panduan dokter kulit dan, dalam banyak kasus, dilakukan dengan obat anti alergi, seperti Loratadine, atau kortikosteroid oral, seperti Prednisone, untuk meredakan gatal dan bengkak. Pahami cara mengidentifikasi dan mengobati urtikaria.

6. Karsinoma sel basal

Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling umum dan ditandai terutama dengan adanya bintik-bintik kecil pada kulit yang tumbuh perlahan seiring waktu. Selain itu, benjolan kecil di kepala yang disertai bercak dapat diidentifikasi oleh dokter kulit, yang juga merupakan indikasi karsinoma sel basal. Pelajari lebih lanjut tentang jenis karsinoma ini.

Apa yang harus dilakukan: Saat mengetahui adanya bintik-bintik di sekitar benjolan di kepala, penting untuk pergi ke dokter agar diagnosis dapat ditegakkan dan, dengan demikian, perawatan dimulai. Perawatan biasanya dilakukan dengan operasi laser atau dengan mengoleskan dingin ke lokasi cedera. Selain itu, penting untuk menghindari paparan sinar matahari yang berkepanjangan, memakai topi atau topi dan mengoleskan tabir surya secara berkala. Pahami lebih banyak tentang pengobatan untuk kanker kulit.

Kapan harus pergi ke dokter

Penting untuk pergi ke dokter jika salah satu dari kondisi berikut ini diperhatikan:

  • Muncul lebih dari satu benjolan;
  • Ukuran meningkat;
  • Munculnya bintik-bintik;
  • Ubah warna inti;
  • Keluaran cairan, seperti nanah atau darah;
  • Sakit kepala parah.

Diagnosis penyebab benjolan di kepala biasanya dilakukan oleh dokter kulit, selain itu juga bisa dilakukan oleh dokter umum. Dokter akan mengevaluasi karakteristik benjolan, serta kulit kepala, sehingga Anda dapat menutup diagnosis dan memulai pengobatan, yang bervariasi sesuai penyebabnya.