Nettle: untuk apa dan bagaimana cara menggunakannya

Nettle, juga dikenal sebagai nettle, nettle atau nettle, adalah tanaman obat yang kaya vitamin dan zat besi dan dapat digunakan untuk membantu mengobati arthritis dan rematik, misalnya, karena sifat anti-peradangannya.

Nama ilmiah jelatang adalah Urtica dioica dan dapat ditemukan di toko makanan kesehatan, apotek dan pasar jalanan. Bagian yang tepat untuk konsumsi jelatang adalah daunnya yang biasa digunakan untuk membuat teh, dan akarnya biasanya terdapat dalam bentuk kapsul.

Nettle: untuk apa dan bagaimana cara menggunakannya

Untuk apa Nettle

Jelatang kaya akan vitamin A, B1, B5, C, asam folat K, zat besi, kalsium, kalium, dan tembaga, oleh karena itu cocok untuk berbagai situasi, seperti:

  • Membantu mengobati rematik dan radang sendi;
  • Merangsang nafsu makan;
  • Mengurangi sifat berminyak kulit, mencegah munculnya jerawat;
  • Membantu dalam pengobatan kelelahan intelektual dan fisik;
  • Mencegah rambut rontok dan memerangi ketombe;
  • Membuat kuku lebih kuat;
  • Membantu dalam pengobatan peradangan saluran kemih;
  • Ini dapat membantu dalam pengobatan hiperplasia prostat jinak, tetapi harus dikonsumsi dalam jumlah sedang;
  • Ini mempromosikan pelepasan natrium dan urea dalam urin, karena sifat diuretiknya.

Dengan demikian, sifat jelatang termasuk tindakan anti-inflamasi, anti-alergi, diuretik, analgesik dan perangsang nafsu makan.

Teh jelatang

Teh jelatang diindikasikan untuk membantu dalam pengobatan rematik, menghindari kelelahan dan merangsang nafsu makan, dan sebaiknya dibuat dengan daun tanaman yang kering.

Untuk membuat teh jelatang, sebaiknya masukkan 4 gram daun jelatang kering ke dalam secangkir air mendidih selama 10 menit, saring dan diminum minimal 3 kali sehari.

Kontraindikasi dan kemungkinan efek samping Nettle

Konsumsi jelatang harus dilakukan sesuai anjuran dokter atau dukun, karena konsumsi jelatang yang berlebihan dapat menyebabkan alergi kulit, yang sangat gatal dan bisa sangat tidak nyaman, dan perubahan siklus menstruasi, pada wanita, dan di prostat, dalam kasus pria.

Selain itu, jelatang tidak boleh dikonsumsi jika orang tersebut mengalami edema akibat penyakit jantung atau gangguan fungsi ginjal, akibat kerja tanaman ini pada ginjal. Selain itu, tidak diindikasikan untuk wanita hamil, karena dapat menyebabkan kelahiran prematur atau menyebabkan aborsi, misalnya.