Puting bengkak: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan

Pembengkakan pada puting sangat umum terjadi pada saat terjadi fluktuasi hormonal, seperti selama kehamilan, menyusui atau selama periode menstruasi, tidak perlu dikhawatirkan, karena merupakan gejala yang akhirnya hilang.

Namun, dalam beberapa kasus, terutama ketika rasa sakit dan ketidaknyamanan muncul, mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter, agar dapat melakukan pengobatan secepat mungkin, untuk menghindari komplikasi.

Puting bengkak: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan

Beberapa penyebabnya bisa jadi:

1. Duktus ektasia pada payudara

Duktus ektasia pada payudara terdiri dari pelebaran saluran susu di bawah puting, yang terisi dengan cairan, yang dapat tersumbat atau terhambat dan menimbulkan mastitis. Beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah keluarnya cairan melalui puting, nyeri saat disentuh, kemerahan, bengkak atau inversi pada puting.

Yang harus dilakukan: Duktal ektasia payudara mungkin tidak memerlukan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika hal ini tidak terjadi, dokter dapat memberikan antibiotik atau bahkan merekomendasikan pembedahan.

2. Mastitis 

Mastitis ditandai dengan peradangan pada payudara dengan gejala seperti nyeri, bengkak atau kemerahan, yang dapat berkembang menjadi infeksi dan menyebabkan demam dan menggigil.

Mastitis lebih sering terjadi pada wanita yang menyusui, terutama pada tiga bulan pertama bayi, karena tersumbatnya saluran yang dilalui ASI atau masuknya bakteri melalui mulut bayi. Namun, bisa juga terjadi pada pria atau pada tahap lain kehidupan wanita karena bakteri yang masuk ke payudara dalam kasus cedera puting, misalnya.

Apa yang harus dilakukan: Perawatan mastitis harus dilakukan dengan istirahat, asupan cairan, analgesik dan obat anti inflamasi dan, jika terjadi infeksi, dokter dapat memberikan antibiotik. Pelajari lebih lanjut tentang mengobati mastitis.

3. Gesekan

Puting juga bisa menjadi bengkak dan teriritasi oleh faktor-faktor yang mudah diatasi, seperti gesekan yang disebabkan saat menyusui, aktivitas fisik atau seksual, misalnya.

Apa yang harus dilakukan: Untuk mencegah puting menjadi rapuh, orang tersebut dapat menggunakan salep berdasarkan petroleum jelly atau seng oksida, sebelum dan sesudah melakukan latihan fisik dan setelah aktivitas seksual.

Untuk ibu menyusui, masalah ini bisa diatasi dengan mengoleskan setetes susu ke puting setelah menyusui atau salep lanolin. Jika rasa sakitnya sangat parah, ibu dapat memerah ASI secara manual atau dengan pompa dan memberi bayi botol, sampai puting membaik atau sembuh total. Ada juga puting ASI yang mengurangi rasa sakit akibat isapan bayi.

4. Dermatitis kontak

Puting yang membengkak dapat terjadi akibat kondisi yang disebut dermatitis kontak, yang terdiri dari reaksi kulit yang berlebihan terhadap zat atau benda tertentu, yang menyebabkan gejala seperti kemerahan dan gatal, bengkak, dan pengelupasan.

Apa yang harus dilakukan:  Perawatan harus dilakukan dengan menghindari kontak dengan zat yang mengiritasi, mencuci area dengan air dingin dan banyak dan, dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga merekomendasikan mengoleskan krim dengan kortikosteroid di wilayah tersebut, sampai gejalanya membaik. Selain itu, mungkin diindikasikan untuk menggunakan antihistamin untuk mengontrol gejala dengan lebih efektif.

Selain penyebab ini, puting susu juga bisa membengkak pada situasi lain, seperti saat menstruasi, kehamilan dan menyusui, yang mungkin terkait dengan perubahan hormonal.