Janaúba: Untuk apa dan bagaimana menggunakannya

Janaúba adalah tanaman obat yang juga dikenal sebagai janaguba, tiborna, melati-mangga, pau santo dan rabiva. Ini memiliki daun hijau lebar, bunga putih dan menghasilkan lateks dengan sifat penyembuhan dan pembasmi kuman.

Janaúba dapat digunakan untuk mengobati bisul dan tukak lambung karena sifat anti-inflamasi atau penyembuhannya, misalnya. Janauba dapat ditemukan di beberapa pasar dan toko makanan kesehatan dan nama ilmiahnya adalah  Himatanthus drasticus (Mart.) Plumel .

Janaúba: Untuk apa dan bagaimana menggunakannya

Untuk apa Janaúba

Janaúba memiliki khasiat pencahar, analgesik, antimikroba, obat cacing, anti-inflamasi, penyembuhan dan perangsang kekebalan. Jadi, janauba bisa digunakan untuk:

  • Menurunkan demam;
  • Obati tukak lambung;
  • Membantu dalam pengobatan gastritis;
  • Memerangi infeksi cacing usus;
  • Rawat furunkel;
  • Meringankan gejala dislokasi;
  • Mempercepat proses penyembuhan luka;
  • Memperkuat sistem kekebalan;
  • Membantu dalam pengobatan Herpes.

Meskipun tidak terbukti secara ilmiah, diyakini bahwa janauba juga dapat digunakan untuk melawan AIDS dan beberapa jenis kanker.

Susu Janaúba

Bagian tanaman Janaúba yang digunakan adalah getah yang diambil dari batang tanaman. Lateks yang diencerkan dalam air menghasilkan susu janauba yang dapat digunakan secara oral, dalam kompres atau pancuran untuk perawatan di rongga vagina atau anus. 

Untuk membuat susu Janaúba, cukup encerkan susu ke dalam air. Kemudian gunakan 18 tetes susu untuk satu liter air dingin dan encerkan. Dianjurkan untuk mengambil dua sendok makan setelah sarapan, dua sendok makan setelah makan siang dan dua setelah makan malam.

Penggunaannya untuk melawan AIDS dan melawan kanker tidak dianjurkan karena dapat menurunkan efektivitas kemoterapi. 

Efek samping dan kontraindikasi

Janauba hanya boleh digunakan di bawah bimbingan medis karena bila digunakan dalam dosis lebih dari 36 tetes ekstraknya dapat menjadi racun bagi hati dan ginjal. Selain itu, penggunaan susu janauba sebaiknya hanya dilakukan dengan anjuran medis untuk menghindari efek toksik dan gangguan dalam pengobatan beberapa penyakit, seperti kanker misalnya.