Nama Tablet Tenggorokan

Ada berbagai jenis pelega tenggorokan, yang dapat membantu meredakan nyeri, iritasi, dan pembengkakan, karena mengandung anestesi lokal, antiseptik, atau antiradang, yang dapat bervariasi bergantung pada merek. Selain itu, beberapa tablet hisap juga membantu meredakan batuk iritasi yang sering menjadi penyebab sakit tenggorokan.

Beberapa nama pelega tenggorokan adalah:

Nama Tablet Tenggorokan

1. Ciflogex

Tablet hisap Ciflogex memiliki benzidamin hidroklorida dalam komposisinya, yang memiliki sifat anti-inflamasi, analgesik dan anestesi, diindikasikan untuk tenggorokan yang sakit dan meradang. Tablet ini tersedia dalam berbagai rasa, seperti diet mint, jeruk, madu dan lemon, mint dan lemon, serta ceri.

Cara Pemakaian: Dosis yang dianjurkan adalah satu permen pelega tenggorokan, yang harus dilarutkan di dalam mulut, dua kali atau lebih dalam sehari sampai gejala hilang, tidak melebihi batas maksimal harian 10 kali pelepasan.

Siapa yang tidak boleh menggunakan: Tablet ini tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap benzidamin hidroklorida atau komponen lain dari formula, di bawah 6, wanita hamil dan menyusui. Rasa jeruk, madu dan lemon, mint dan lemon dan ceri, karena mengandung gula, sebaiknya tidak digunakan pada penderita diabetes.

Efek samping: tablet hisap Ciflogex jarang menimbulkan efek samping.

2. Strepsils

Tablet hisap Strepsils mengandung flurbiprofen, yang merupakan antiinflamasi non steroid yang memiliki sifat analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi yang kuat. Oleh karena itu, tablet hisap ini bisa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, iritasi dan radang tenggorokan. Efek masing-masing tablet berlangsung selama sekitar 3 jam dan permulaan tindakan sekitar 15 menit setelah mengambil.

Cara Pemakaian: Dosis anjuran adalah satu kali pelega tenggorokan, yang harus dilarutkan di dalam mulut, setiap 3 sampai 6 jam atau sesuai kebutuhan, tidak melebihi 5 kali pelega tenggorokan per hari dan pengobatan tidak boleh dilakukan lebih dari 3 hari.

Siapa yang tidak boleh menggunakan: Tablet ini tidak boleh digunakan pada orang dengan hipersensitivitas terhadap flurbiprofen atau komponen formula apa pun, orang dengan hipersensitivitas sebelumnya terhadap asam asetilsalisilat atau NSAID lainnya, dengan tukak lambung atau usus, riwayat perdarahan atau perforasi gastrointestinal, kolitis gagal jantung parah, parah dan hamil, ginjal atau hati, menyusui dan di bawah 12 tahun.

Efek samping: Beberapa efek samping yang dapat terjadi adalah panas dan rasa terbakar di mulut, pusing, sakit kepala, paresthesia, iritasi tenggorokan, diare, sariawan, mual dan ketidaknyamanan mulut.

3. Benalet

Tablet ini diindikasikan untuk membantu pengobatan batuk, iritasi tenggorokan, dan faringitis.

Tablet Benalet memiliki diphenhydramine dalam komposisinya, yang merupakan anti alergi yang mengurangi iritasi tenggorokan dan faring, meredakan batuk dan meredakan peradangan. Selain itu, juga mengandung natrium sitrat dan amonium klorida, yang bertindak sebagai ekspektoran, melancarkan sekresi dan membantu lewatnya udara melalui saluran udara. Onset kerja terjadi antara 1 dan 4 jam setelah pemberian.

Cara Pemakaian: Dosis anjuran maksimal 2 tablet per jam, tidak melebihi 8 tablet per hari.

Siapa yang tidak boleh menggunakan: Tablet ini tidak boleh digunakan pada orang yang alergi terhadap komponen apapun dari formula, masalah hati atau ginjal, wanita hamil, wanita menyusui, penderita diabetes dan anak di bawah 12 tahun.

Efek samping: Beberapa efek samping yang paling umum yang mungkin terjadi selama pengobatan adalah kantuk, pusing, mulut kering, mual, muntah, sedasi, sekresi lendir berkurang, sembelit dan retensi urin. Pelajari lebih lanjut tentang sisipan Benalet.

4. Amidalin

Amidalin memiliki komposisi tirotrisin, yaitu antibiotik dengan kerja lokal dan benzokain, yang merupakan anestesi lokal. Dengan demikian, tablet ini diindikasikan sebagai alat bantu dalam pengobatan tonsilitis, faringitis, radang tenggorokan, radang gusi, stomatitis dan sariawan.

Cara Pemakaian: Pada kasus orang dewasa, tablet harus dibiarkan larut di dalam mulut setiap jam, hindari melebihi 10 tablet sehari. Pada anak usia di atas 8 tahun, dosis yang dianjurkan maksimal 1 tablet setiap jam, tidak melebihi 5 tablet sehari.

Siapa yang tidak boleh menggunakan: Tablet amidalin dikontraindikasikan pada orang dengan alergi terhadap komponen formulanya, wanita hamil dan menyusui.

Efek samping: Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi, meskipun jarang, yang menghilang segera setelah obat dihentikan.

5. Neopiridin

Obat ini mengandung benzocaine, yang merupakan anestesi topikal dan cetylpyridinium chloride, yang memiliki sifat antiseptik dan, oleh karena itu, ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit dan iritasi yang cepat dan sementara pada mulut dan tenggorokan yang disebabkan oleh faringitis, tonsilitis, stomatitis dan masuk angin.

Cara Pemakaian: Untuk dewasa dan anak di atas 6 tahun, sebaiknya satu tablet dibiarkan larut di dalam mulut, sesuai kebutuhan, tidak melebihi 6 tablet per hari, atau sesuai kriteria medis.

Siapa yang tidak boleh menggunakan: Obat ini tidak boleh digunakan oleh orang dengan riwayat hipersensitivitas terhadap anestesi lokal atau cetylpyridinium chloride, wanita hamil atau menyusui, tanpa nasihat medis

Efek samping: Meski jarang, mungkin ada sensasi terbakar di mulut, gangguan rasa dan sedikit perubahan warna gigi.

Ketahui juga beberapa pengobatan rumahan yang meredakan sakit tenggorokan dengan cepat.