Makanan pengatur: apa itu, daftar makanan dan kegunaannya

Makanan pengatur adalah makanan yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi tubuh, karena kaya akan vitamin, mineral, serat dan air, yang bekerja pada sistem kekebalan dan memfasilitasi pencernaan, misalnya.

Makanan pengatur terutama buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan, seperti wortel, jeruk, pisang dan kubis, misalnya, dan penting untuk dimasukkan dalam menu makanan sehari-hari.

Makanan pengatur: apa itu, daftar makanan dan kegunaannya

Daftar makanan pengatur

Makanan pengatur berasal dari nabati, terutama buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan, yang utamanya adalah:

  • Wortel;
  • Tomat;
  • Bit;
  • Brokoli;
  • Timun Jepang;
  • Paprika;
  • Labu siam;
  • Selada;
  • Kubis;
  • Bayam;
  • Stroberi;
  • Jeruk dan Tangerine;
  • Nanas;
  • Pisang;
  • Alpukat;
  • Anggur;
  • Prem;
  • Dril.

Selain mengatur makanan, penting agar organisme berfungsi dengan baik, makanan yang menyediakan energi dan yang membantu membangun jaringan tubuh, yang diklasifikasikan sebagai makanan yang energik dan konstruktif, dikonsumsi. Ketahui makanan energi utama dan pembangun makanan.

Untuk apa Regulatory Foods

Karena merupakan sumber penting vitamin, mineral, air dan serat, mengatur makanan yang mampu menjaga tubuh dan kulit tetap terhidrasi, mengatur fungsi usus, melawan sembelit dan diare, selain menjaga rambut tetap bergizi dan berkilau tanpa kehadirannya. jatuh. Selain itu, mengatur makanan mampu menjaga kuku bebas dari jamur dan dengan pertumbuhan serta kekuatan yang baik.

Makanan pengatur juga meningkatkan kesehatan mata, memungkinkan orang untuk melihat bahkan di malam hari dan dalam cahaya redup, selain itu air dan nutrisi lainnya dapat didistribusikan dengan benar ke seluruh tubuh, menyebabkan otot menerima nutrisi yang cukup untuk dipertahankan. orang yang berdiri dan mengaktifkan aktivitas fisik, seperti berlari atau berjalan, misalnya.

Selain itu, karena vitamin dan mineral yang ada dalam makanan pengatur itulah anak tumbuh dan berkembang secara normal, dan dapat mencapai usia dewasa dengan organ reproduksinya yang sehat dan tanpa masalah dalam produksi hormon.